Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang sering dibicarakan dalam dunia pendidikan. Namun, apa sebenarnya hakikat dari belajar dan pembelajaran? Ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan hal ini, dan dalam artikel ini akan kami bahas secara lengkap. Apa itu Belajar? Secara umum, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui pengalaman, instruksi, dan refleksi. Belajar bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Belajar tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah atau universitas, namun bisa juga terjadi di lingkungan kerja, dalam keluarga, atau bahkan di lingkungan sosial. Apa itu Pembelajaran? Pembelajaran adalah proses menciptakan situasi belajar yang efektif. Pembelajaran adalah upaya untuk memberikan pengalaman, instruksi, dan refleksi yang terencana dan terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran terjadi di lingkungan sekolah atau universitas, di mana para siswa dan mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang terorganisir dan terstruktur. Apa Perbedaan Antara Belajar dan Pembelajaran? Perbedaan antara belajar dan pembelajaran terletak pada prosesnya. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui berbagai pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses menciptakan situasi belajar yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran melibatkan perencanaan, struktur, dan pengorganisasian pengalaman belajar agar siswa atau mahasiswa dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Apa Tujuan Utama dari Belajar dan Pembelajaran? Tujuan utama dari belajar dan pembelajaran adalah memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja. Tujuan belajar dan pembelajaran juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan keterampilan sosial, serta membantu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa atau mahasiswa. Bagaimana Siswa atau Mahasiswa Dapat Maksimal dalam Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh siswa atau mahasiswa untuk memaksimalkan proses belajar dan pembelajaran Menjaga motivasi dan minat dalam belajar Mengikuti proses pembelajaran yang terstruktur dan terorganisir Melakukan refleksi atas pengalaman belajar Menggunakan berbagai sumber informasi yang tersedia Melakukan diskusi dan kolaborasi dengan sesama siswa atau mahasiswa Mengajukan pertanyaan dan meminta bantuan jika diperlukan Menggunakan teknologi yang tersedia untuk membantu proses pembelajaran Bagaimana Guru atau Dosen Dapat Membantu Siswa atau Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran? Guru atau dosen dapat membantu siswa atau mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan cara Menyediakan situasi pembelajaran yang kondusif Memberikan instruksi yang jelas dan terstruktur Memberikan umpan balik yang sesuai dan konstruktif Memberikan bahan pembelajaran yang relevan dan bervariasi Mendorong siswa atau mahasiswa untuk berdiskusi dan berkolaborasi Mendorong siswa atau mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran Faktor internal, seperti motivasi, minat, dan kemampuan Faktor eksternal, seperti lingkungan belajar, teknologi, dan keadaan sosial Faktor guru atau dosen, seperti kualitas instruksi, umpan balik, dan interaksi Faktor siswa atau mahasiswa, seperti kemampuan dan sikap dalam belajar Apakah Ada Jenis-jenis Pembelajaran? Ada beberapa jenis pembelajaran, antara lain Pembelajaran formal, yaitu pembelajaran yang terjadi di lingkungan sekolah atau universitas dengan kurikulum yang telah ditentukan Pembelajaran nonformal, yaitu pembelajaran di luar lingkungan sekolah atau universitas, seperti kursus atau pelatihan Pembelajaran informal, yaitu pembelajaran yang terjadi secara tidak terencana, seperti belajar dari pengalaman sehari-hari atau melalui pergaulan dengan orang lain Bagaimana Evaluasi Pembelajaran Dilakukan? Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai dan untuk menilai hasil belajar siswa atau mahasiswa. Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan melalui tes, ulangan, proyek, atau karya tulis. Evaluasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui umpan balik dari siswa atau mahasiswa, dan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa yang akan datang. Apa Saja Manfaat dari Belajar dan Pembelajaran? Belajar dan pembelajaran memiliki manfaat yang besar, antara lain Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap Meningkatkan kemampuan berpikir dan keterampilan sosial Membantu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa atau mahasiswa Membantu mempersiapkan diri untuk tantangan di masa depan Meningkatkan peluang dalam karir dan pekerjaan Bagaimana Meningkatkan Efektivitas Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas belajar dan pembelajaran Mengidentifikasi tujuan belajar dan pembelajaran yang jelas dan terukur Menggunakan berbagai sumber informasi dan teknologi yang tersedia Mendorong siswa atau mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran Memberikan umpan balik yang sesuai dan konstruktif Menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi dan menarik Bagaimana Meningkatkan Motivasi dan Minat dalam Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan minat dalam belajar dan pembelajaran Mengidentifikasi tujuan belajar yang jelas dan terukur Menggunakan pendekatan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan Menggunakan teknologi yang menarik dan inovatif Mendorong siswa atau mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran Memberikan umpan balik yang positif dan menghargai prestasi siswa atau mahasiswa Bagaimana Memperbaiki Lingkungan Pembelajaran yang Kurang Efektif? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki lingkungan pembelajaran yang kurang efektif Menyediakan sumber daya yang memadai, seperti buku, peralatan, dan teknologi Mengoptimalkan penggunaan ruang kelas atau laboratorium Mengoptimalkan interaksi antara guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa Meningkatkan kualitas instruksi dan kurikulum Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti orang tua siswa atau mahasiswa dan masyarakat Apa Saja Tantangan dalam Proses Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa tantangan dalam proses belajar dan pembelajaran, antara lain Keterbatasan sumber daya, seperti buku, peralatan, dan teknologi Tantangan dalam mengoptimalkan interaksi antara guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa Kesulitan dalam mengatasi perbedaan kemampuan dan minat siswa atau mahasiswa Tantangan dalam memotivasi siswa atau mahasiswa yang kurang berminat dalam pembelajaran Tantangan dalam menangani perubahan dalam lingkungan sosial dan teknologi Apa Saja Solusi untuk Mengatasi Tantangan dalam Proses Belajar dan Pembelajaran? Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan dalam proses belajar dan pembelajaran, antara lain Membangun kerja sama antara berbagai pihak terkait, seperti guru atau dosen, siswa atau mahasiswa, orang tua, dan masyarakat Menggunakan teknologi dan sumber daya yang tersedia secara optimal dan efektif Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan bervariasi Mengadopsi pendekatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif Mengoptimalkan peran guru atau dosen sebagai fasilitator dan pengarah dalam proses pembelajaran Bagaimana Pentingnya Belajar dan Pembelajaran dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia? Belajar dan pembelajaran memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan nasional dan global. Belajar dan pembelajaran membantu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan seseorang, sehingga mampu berkembang dan beradaptasi dengan perubahan di lingkungan kerja dan sosial. Dengan demikian, belajar dan pembelajaran merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan individu dan bangsa. Kesimpulan Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui berbagai pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses menciptakan situasi belajar yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Belajar dan pembelajaran memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta membantu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa atau mahasiswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran, seperti motivasi, lingkungan belajar, teknologi, dan interaksi antara guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa. Bagi siswa atau mahasiswa, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan proses belajar dan pembelajaran, seperti menjaga motivasi dan minat dalam belajar, menggunakan berbagai sumber informasi, dan berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama siswa atau mahasiswa. Bagi guru atau dosen, ada beberapa
Karenaada perbedaan persepsi anatara istilah pembelajaran dan pengajaran. Praktek mengajar di sekolah-sekolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada guru, atau berkonotasi teacher centerd (berpusat pada guru). Dengan menggunakan istilah pembelajaran diharapkan guru ingat tugasnya membelajarakan siswa. Bambang Warsita. (2008).
Hakikat belajar adalah perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru dalam bentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan Suyono & Hariyanto, 2017, hlm. 11. Dengan demikian, perubahan merupakan substansi dari belajar itu sendiri. Tentunya berbagai perubahan yang dimanifestasikan dalam banyak pola dan respons itu didapatkan dari proses belajar itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Purwanto 2014, hlm. 38-39 bahwa belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sementara itu menurut Djamaluddin & Wardana 2019, hlm. 6 hakikat belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Lebih lanjut untuk mengeksplorasi hakikat atau makna sebenarnya dari belajar ini, Djamaluddin & Wardana 2019, hlm. 6 merangkum arti belajar menurut para ahli psikologi belajar dan pendidikan sebagai berikut. Sobry Sutikno Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Thursan Hakim Menurut Thursan Hakim, definisi belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lainnya. Skinner Menurut Skinner Pengertian belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlaku secara progresif. T. Morgan Menurut C. T. Morgan, pengertian belajar adalah suatu perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang telah lalu. Hilgard & Bower Menurut Hilgard & Bower, pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi tersebut. Berdasarkan hakikat belajar menurut para ahli di atas, dapat digariskan dengan jelas bahwa hakikat belajar adalah perubahan akan kepribadian atau tingkah laku, baik dalam bentuk keterampilan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan nilai positif lain sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar yang telah dialami. Baca juga Belajar Pengertian, Proses, Sistem, Ciri, Hasil & Prinsip Hakikat Pembelajaran Secara terminologis, pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui diturut ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Djamaluddin & Wardana, 2019, hlm. 13. Dengan demikian, terdapat pula istilah alternatif untuk menyokong makna pembelajaran ini, yakni “pengajaran”. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Djamaluddin & Wardana, 2019, hlm. 6. Apabila hakikat dari belajar itu adalah “perubahan” maka hakikat pembelajaran sendiri dapat dikatakan sebagai “interaksi” yang terjadi. Hal tersebut karena tanpa adanya interaksi, maka tidak akan ada pembelajaran yang terjadi, seperti bagaimana tanpa ada “perubahan” maka dapat dikatakan tidak ada proses belajar yang terjadi. Namun demikian, pembelajaran melibatkan banyak interaksi yang dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan proses belajar yang baik, maka dapat dikatakan pula bahwa pembelajaran adalah suatu sistem. Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara terartur dan merupakan suatu keseluruhan Djamaluddin & Wardana, 2019, hlm. 28. Oleh karena itu, hakikat pembelajaran juga tidak hanya sekedar interaksi yang terjadi. Bahkan, menurut Djamaluddin & Wardana 2019, hlm. 13 hakikat pembelajaran adalah perencanaan atau perancangan desain sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Hal tersebut karena dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Baca juga Pembelajaran – Pengertian, Komponen Tujuan, Media, Lingkungan, Dsb Pembelajaran sebagai Sistem Pembelajaran sebagai suatu sistem adalah proses interaksi yang dilakukan antara peserta didik dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu dengan susunan, dan terjadi umpan balik di antara keduanya. Komponen Sistem Pembelajaran Apabila ditelaah sebagai suatu sistem, maka sistem pembelajaran memiliki beberapa komponen dan sub-komponen sebagai berikut. 1. Input Dari sisi input atau masukan, beberapa komponen penunjang pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut. Kurikulum Semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kurukulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan, karena berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan yang dicapai. Peserta didik Orang/ komponen manusiawi yang melakukan proses pembelajaran. Pengajar Guru, dosen, sumber belajar. Sarana dan prasarana Bagian atau alat yang harus dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan dalam proses pembelajaran. 2. Proses Dari sisi proses atau pemrosesan masukan yang telah diberikan, maka sub-komponen pembelajaran terdiri atas Materi, yakni bahan ajar yang digunakan pengajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik dan disusun secara sistematis sehingga tercipta suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar; Metode, yaitu cara/ strategi yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik pada saat mengajar; Media, merupakan alat bantu yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 3. Output Ouput adalah luaran atau hasil dari proses pembelajaran, seperti peserta didik yang telah menguasai kompetensi tertentu sesuatu yang dijadikan tujuan pembelajaran, yaitu mendapatkan hasil setelah melalui proses belajar. Kompetensi yang dicapai peserta didik dapat tercapai apabila komponen pembelajaran sebagai suatu sistem input, proses, output, dan feedback sudah tercapai. 4. Feedback Feedback atau umpan balik sendiri merupakan informasi tentang hasil-hasil dari upaya belajar yang telah dilakukan peserta didik. Umpan balik adalah informasi yang berkenaan dengan kemampuan siswa dan guru guna lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh keduanya. Informasi yang dimaksud adalah berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan, bagaimana hasilnya, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. Prinsip Pembelajaran Dalam mengupayakan suatu proses belajar yang dijalankan melalui pembelajaran, terdapat berbagai prinsip yang dapat memaksimalkan pencapaian hakikat belajar dan pembelajaran itu sendiri. Menurut Djamaluddin & Wardana 2019, hlm. 32 prinsip-prinsip pembelajaran tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. Motivasi, segala ucapan role model mempunyai kekuatan yang dapat menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan. Kebutuhan akan pengakuan sosial mendorong seseorang untuk melakukan berbagai upaya kegiatan sosial. Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar individu. Fokus, ucapannya ringkas, langsung pada inti pembicaraan tanpa ada kata yang memalingkan dari ucapannya, sehingga mudah dipahami. Pembicaraannya tidak terlalu cepat, sehingga dapat memberikan waktu yang cukup kepada anak untuk menguasainya. Repetisi, senantiasa melakukan tiga kali pengulangan pada kalimat-kalimatnya supaya dapat diingat atau dihafal. Analogi langsung, seperti pada contoh perumpamaan orang beriman dengan pohon kurma, sehingga dapat memberikan motivasi, hasrat ingin tahu, memuji dan mencela, dan mengasah otak untuk menggerakkan potensi pemikiran atau timbul kesadaran untuk merenung dan tafakkur. Memperhatikan keragaman anak/peserta didik, sehingga dapat melahirkan pemahaman yang berbeda dan tidak terbatas satu pemahaman saja, dan dapat memotivasi siswa untuk terus belajar tanpa dihinggapi perasaan jemu. Memperhatikan tiga tujuan moral,yaitu kognitif, emosional dan kinetik. Referensi Djamaluddin & Wardana. 2019. Belajar dan pembelajaran 4 pilar peningkatan kompetensi pedagogis. Parepare Kaaffah Learning Center. Suyono, & Hariyanto. 2017. Belajar dan pembelajaran teori dan konsep dasar. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Purwanto. 2014. Evaluasi hasil belajar. Surakarta Pustaka Belajar.
BeberapaMetode Unik Untuk Mewujudkan Strategi Pembelajaran. 1. Metode Rangking 1. Metode ini merupakan kuis yang bisa digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Sebelum melalukan kuis tersebut maka guru harus mempersiapkan segala sesuatu dengan matang. Karena pada metode ini akan menyaring beberapa siswa.
A. HakikatBelajar Hakikat Belajar Manusia memiliki kemampuan untukselalu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Kemampuan manusia semakinbertambah dengan banyaknya pengalaman yang didapat. Belajar merupakan proses dimana manusia mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup. Menurut Burton1984 dalam Siregar 2014 4, “belajar adalah proses perubahan tingkah lakupada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannyasehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne danBerliner 1983 252 dalam Rifa’i 2011 82 menyatakan bahwa belajar merupakanproses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil daripengalaman. Fontana 1981 dalam Winataputra2007 berpendapat bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan yangrelatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. SepertiFontana, Gagne 1985 dalam Winataputra 2007 juga menyatakan bahwa “belajaradalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasaldari proses pertumbuhan”. Slameto2010 2menyampaikan bahwa belajar ialahsuatuproses usaha yang dilakukan seseoranguntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan tersebut menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses, artinyabelajar tidak dilakukan secara singkat melainkan terus menerus continu. Belajar adalah usaha, yangdilakukan oleh individu untuk menjadi lebih baik, dan merupakan hasil dariperilaku sebelumnya yang berupa pengalaman. SementaraSurya 1997 dalam Rusman2015 13,menjelasakan bahwabelajar sebagaisuatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan prilakusecara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman pribadi itu sendiri dalaminteraksi dengan lingkungannya. Surayamenjelaskan bahwa belajar adalah proses, artinya bahwa belajar adalah hasildari sebuah tindakan yang dilakukan atau tidak tiba-tiba berubah. Lebih lanjutbelajar itu merupakan suatu tindakan yang disengaja. Tindakan yang disengajaitu adalah untuk mencapai perubahan yang 2015 12berpendapat bahwa belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi danberperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pendapattersebut menempatkan belajar sebagai faktor dalam pembentukan karakter danperilaku. Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi olehkegiatan belajarnya, misal dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akanmenghasilkan pembentukan pribadi dan prilaku tidak baik begitupun sebaliknya. Howard L. Kingskey dalam Rusman 2015 13mengatakan bahwa learning is process bywhich behavior in the broader sence os originated or changed through practiceor adalah proses yang mana perilaku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik tersebut hampir samadengan pendapat dari Surya yang menjelaskan bahwa belajar merupakan hasil dariproses. Proses yang dimaksud oleh Howard L kingkey berupa latihn atau berdasarkan pendapat ahli diatas, hal yang paling utama dalam belajaradalah terjadinya perubahan prilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajaradalah proses secara sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan, belajarditandai dengan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh yang diakibatkanoleh interaksi secara individu maupun secara kelompok. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkanbahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagaiakibat dari pengalaman yang berupa interaksi dengan lingkungan sekitar. Melihatdari berbagai pendapat ahli, Rifa’i 2011 82-83 menyebutkan bahwa konsepbelajar mengandung tiga unsur utama yaitu 1. Belajar berkaitan denganperubahan perilaku. Dalam kegiatan belajar di sekolah,perubahan perilaku siswa mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasaiberbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilaiyang diajarkan oleh pendidik. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajaratau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara perilaku sebelum dansetelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, makadapat disimpulkan bahwa itu telah belajar. 2. Perubahan perilaku itu terjadikarena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dapat membatasijenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Perubahanperilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan,dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai hasil belajar. Kematangan pada diriseseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itumenjadi prasyarat untuk belajar. 3. Perubahan perilaku karena belajarbersifat relatif permanen. Seseorang yang mampu memahami prosesbelajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupannyata, maka ia akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dariinteraksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari seseorangdapat diuraikan dan disimpulkan dari perubahan yang terjadi. Perubahan perilaku pada setiapindividu berbeda-beda bergantung dari pengalaman yang mereka yang bermakna akan membentuk perilaku yang jauh lebih kuat. Samahalnya dengan proses belajar pada siswa, ketika proses belajar kurang bermaknaakan mengakibatkan perubahan perilaku yang terjadi bersifat dibutuhkan proses pembelajaran yang variatif yang mampu memberikankesempatan bagi siswa untuk bertanya, mencari dan mencoba sendiri apa yangsedang mereka pelajari. Kegiatan semacam ini memberi kesan tersendiri bagisiswa sebagai hal yang menarik dan tidak membosankan yang berujung padakebermaknaan sebuah pembelajaran. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagaihasil proses belajar akan maksimal. Ciri – Ciri Belajar Menurut Surya1997 dalam Rusman 201514 ada delapan ciri-ciri dariperubahan perilaku, yaitu 1 perubahan yang disadari dan disengaja, 2perubahan yang berkesinambungan, 3 perubahan yang fungsional, 4 perubahanyang bersifat positif, 5 perubahan yang bersifat aktif, 6 perubahan yangbersifat permanen, 7 perubahan yang bertujuan dan terarah, 8 perubahanperilaku secara keseluruhan. Perubahan yang disadari atau disengaja artinya adalah bahwa perubahan merupakanhasil dari sebuah pemikiran. Perubahan dilakukan tanpa adanya paksaan danterjadi atas dasar keinginan. Perubahan berkesinambungan artinya bahwaperubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau hasil dariperubahan sebelumnya. Perubahan yang fungsional artinya bahwa perubahan yangbaik, perubahan yang baik dimaksudkan bahwa perubahan yang terjadi akibat daribelajar adalah perubahan yang dapat berfungsi untuk hal hal yang bersifatpositif. Perubahan yang bersifat aktif artinya adalah perubahan tersebutmerupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan, bukan karena sebuah perlakuandari luar. Perubahan bersifat permanen diartikan sebagai perubahan yangberlangsung lama, dan tetap. Perubahan tersebut bukan yang bersifat yang terarah artinya perubahan tersebut sudah direncanakan sedemikianrupa atau diartikan lagi sebaai sebuah perubahan yang disadari. Dan perubahanperilaku secara keseluruhan mempunyai arti bahwa perubahan yang terjadi secaramenyeluruh tidak bagian per bagian. Sedangkan menurutSlameto 2010 3 menyampaikan bahwa ciri-ciri dari perubahan tingkah lakudalam pengertian belajar, yaitu 1 perubahan terjadi secara sadar, 2perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3 perubahan dalambelajar bersifat positif dan aktif, 4 perubahan dalam belajar bukan bersifatsementara, 5 perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, 6 perubahanmencakupseluruh aspek tingkah laku. B. HakikatPembelajaran Hakikat Pembelajaran Kata pembelajaran diambil dari katadasar “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”,diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehinggaanak didik mau belajar Susanto2013 19. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i 2011191 adalah “seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”.Seperangkat peristiwa itu membangunsuatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal dengan guru sebagai pendidik. Sedangkan menurutWinkel 1991 dalam Siregar 201412, “pembelajaran adalah seperangkat tindakan yangdirancang untuk mendukung prosesbelajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaiankejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa”. Berdasarkan pendapat di atas, dapatdisimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dengan sengajadirancang untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinyasecara maksimal. Pembelajaran pada dasarnya bertujuanuntuk mengarahkan bagaimana siswa berperilaku. Perilaku yang ditunjukan siswaharus sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan sebagai hasil daripembelajaran. Hasil belajar akan diperoleh secara maksimal ketika pembelajarantersebut memberi makna bagi siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam prosespembelajaran sangat diperlukan. Gagne 1977 dalam Siregar 2014 16-17mengemukakan ada 9 prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakanpembelajaran, sebagai berikut Menarik perhatian yaitu hal yangmenimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang lucu, aneh,kontradiksi atau kompleks. Menyampaikan tujuan pembelajaranyaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesaimengikuti pelajaran. Mengingatkan konsep/prinsip yangtelah dipelajari. Menyampaikan materi pelajaran. Memberikan bimbingan belajar yaitumelalui pertanyaan-pertanyaan. Memperoleh kinerja/penampilan siswayaitu siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah dipelajari. Memberikan balikan yaitu memberitahuseberapa jauh ketepatan penampilan siswa. Menilai hasil belajar yaitumemberikan tes / tugas. Memperkuat retensi dan transferbelajar yaitu merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer denganmemberikan rangkuman. Ketika guru mampu melaksanakanpembelajaran sesuai prinsip yang ada, diharapkan akan tercipta pembelajaranyang bervariasi. Pembelajaran yang menarik akan mampu menarik minat belajarsiswa yang akan diiringi dengan hasil belajar yang meksimal. C. HasilBelajar Hasil Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono20093 hasil belajar merupakan hasildari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebutmenekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalahkomunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,tindakmengajar diakhiri denganproses evaluasi hasil belajar. Sedangkanmenurut Suprijono 20095hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajarmerupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan inimerupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan prosespembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilandasi olehsebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketercapaian tujuanpembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Rifa’i2011 85 mengatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yangdiperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Sejalan denganpernyataan Rifa’i, Susanto 2013 5 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalahkemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Gagne dalamPurwanto 2014 42 menambahkan bahwa “hasil belajar adalah terbentuknyakonsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkunganyang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulusbaru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori”. Hasil belajar harus menunjukan suatuperubahaan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yangbersifat menetap, fungsional, positif dan disadari Anitah 2009 Gagnedalam Suprijono 2012 5-6 mengemukakan bahwa hasil belajar berupa 1informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentukbahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitukemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 strategi kognitif, yaitukecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalamurusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 sikapadalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadapobjek tersebut. Keberhasilan siswa dalam mencapaihasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wasliman 2007 dalam Susanto2013 12-13 menyebutkan bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didikmerupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebutyaitu Faktor internal merupakan faktoryang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuanbelajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian,motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dankesehatan. Faktor eksternal merupakanfaktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasilbelajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dipengaruhi olehfaktor dalam dirinya maupun dari luar. Perubahan perilaku pada siswa haruslahbersifat menyeluruh menyangkut semua aspek. Oleh karena itu, guru harusmemperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya olehsiswa. Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajarsiswa. Susanto 2013 13 menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pembelajaransangat penting. Sebab, siswa merupakanorganisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang harus mampu melihat siswanya sebagai pribadi yang berbeda-beda, di manakebutuhan setiap siswa akan berbeda dengan siswa lain. Perlakuan yang tepatoleh guru akan membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal. DAFTARPUSTAKA Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar danPembelajaran. Bogor Ghalia Indonesia. Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi UNNES Press. Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta PustakaPelajar. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. YogyakartaPustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Kencana Prenada Media Group. Winataputra, Udin S dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta UniversitasTerbuka. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. JakartaRineka Cipta Model-model pembelajaran. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori &Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Belajar. Sumber
4ZtGQG7.