Puisi yang berjudul Diponegoro karya Chairil Anwar tidak banyak menggunakan bahasa kias. Hal itu kemungkinan dikarenakan oleh jenis puisi yang merupakan tergolong puisi epic. Jadi, kata yang digunakan ksebagian besar memiliki makna lugas. Namun, ada beberapa kata kias yang sederhana pada puisi tersebut.
Puisi karya Chairil Anwar selalu tampil hidup dan mengikat. Menurut Pradopo (2009) puisi Chairil Anwar memiliki nilai atau pesan tersendiri. Dengan penggunaan gaya bahasa yang berbeda. penelitian terhadap metafora dengan judul Analisis Metafora dalam Kumpulan Puisi Buka Daun Jendela Itu Karya Dinullah Rayes, yakni membahas metafora
Berikut analisi makna puisi Diponegoro: Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api. Puisi ini bentuk kekagumanan Chairil Anwar pada sosok Diponegoro karena semangat perjuangan yang dimiliki Diponegoro.
QPZE. eo27utkt0e.pages.dev/144eo27utkt0e.pages.dev/272eo27utkt0e.pages.dev/189eo27utkt0e.pages.dev/406eo27utkt0e.pages.dev/366eo27utkt0e.pages.dev/351eo27utkt0e.pages.dev/52eo27utkt0e.pages.dev/227
analisis puisi diponegoro karya chairil anwar